Rabu, 24 November 2010

Dialog Dengan Wanita Amerika

Dia adalah seorang wanita Amerika, Ia memeluk Islam sejak 17 tahun, Dia belajar (Islam) dari para Syaikh dari Saudi di Amerika, dan melalui Internet. Dia Menjabat sebagai Ketua Divisi Bahasa Inggris di Pusat Pendidikan Wanita cabang Universitas Al-imam (Riyadh). Mari kita simak wawancara dengannya oleh reporter majalah mira'at al-jameah tentang pribadi, kehidupan dan negaranya.
T : Siapa nama anda sebelum dan setelah memeluk islam ?
J: Inggrie Stepphanus, adapun setelah memeluk Islam namaku menjadi Inggrie bintu Yusuf Stepphanus
T: Bagaimana anda masuk Islam?
J: Berkat rahmat dari Allah.
T: Anda dilahirkan dimana?
J: Aku dilahirkan di Amerika, di kota New york, Borklin.
T: Dari mana asal kedua orang tua anda?
J: kedua orang tuaku berasal dari Amerika,tetapi keduanya wafat sebelum memeluk islam.
T: Berapa jumlah anggota keluarga anda?
J: Aku menikah dengan Abdel Rahim Georgie, aku mempunyai 5 orang anak, 3 anak perempuanku hidup bersamaku di Saudi nama-nama mereka adalah : Janna 13 tahun, Zubaida 12 tahun, dan Juwairiya 8 tahun, mereka belajar di sekolah ath-yab li tahfizhil qur'an.
T: Bagaimana dengan kemampuan Bahasa Arab anda?
T: Aku mampu membaca tulisan arab, aku mampu membaca Al-quran al-karim dan Hadits-hadist Nabi, tetapi belum bagus untuk percakapan, sekarang aku mengikuti pelajaran-pelajaran bahasa Arab.
T: Apa sebabnya anda pindah ke Saudi Arabia?
J: Dalam rangka hijrah, Allah mewajibkan hijrah kepada setiap muslim yang mempunyai kemampuan. Dalam salah satu fatwa Asy-syaikh Sholih Fauzan beliau berkata: "Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata'ala tidak mentolerir seorangpun yang tinggal di negeri kafir kecuali orang-orang yang lemah yang tidak mempunyai kemampuan untuk berhijrah, ataupun para da'i yang tinggal di sana untuk tujuan dakwah.
T: apakah Anda sering berkunjung ke Amerika?
J: Aku dan keluargaku telah menetap di sini (Saudi, pent.) selama 4 tahun, dalam masa tersebut kami telah berkunjung ke Amerika sekali, dan suamiku menyampaikan khutbah disana. Secara umum tidak seorangpun dari anggota keluarga kami yang ingin tinggal di Amerika, hanya saja kami mengunjungi keluarga kami dan mengajak mereka untuk masuk islam, sangat sulit untuk menetap di Amerika bagi yang mencintai Islam, oleh karenanya kami kembali ke saudi, dimana kami menemukan keleluasaan dan keamanan disini, yakni di negeri Tauhid ini.
T: Bagaimana hubungan anda dengan keluarga anda di Amerika?
J: kami berhubungan baik dengan keluarga di Amerika, disana ada beberapa orang kenalan kami yang bukan muslim, namun kami tetap menyajak mereka untuk masuk islam.
T: Bagaimana pandangan Amerika terhadap Islam?
J: Amerika memandang Islam sebagai ancaman, bukanlah kaum muslimin yang mengancam Amerika akan tetapi Islam itu sendiri yang mengancam Amerika, kadang kamu menemukan masyarakat Amerika yang bertoleransi dan ada juga yang tidak toleran.
T: Apa yang anda dengar tentang Islam sebelum kedatangan anda kesini?
J: Aku rasa maksud dari pertanyaan anda adalah "apa yang anda dengar tentang Saudi seblum kedatangan anda kesana?" karena, kebanyakan kaum Muslimin di Amerika berasal dari berbagai suku bangsa, dan keluarga kami banyak mengenal orang-orang Saudi yang tinggal di Amerika, secara umum aku tidak menemukan kecuali kebaikan pada kaum muslimin, Wallahu'alam.
T: Apa yang anda rasakan sekarang?
J: Sebenarnya aku dan keluarga tidak merasa bahwa kami adalah orang Amerika yang hidup di Saudi, tapi sebaliknya kami berada pada tempat yang tepat, dimana kami dapat beribadah dengan sebenarnya, dan aku selalu bersyukur kepada Allah atas rahmatNya keada kami, yang telah memudahkan kepada kami untuk berhijrah, aku berharap semoga amalku ikhlas karenNya.
T: Bagaimana pandangan anda tentang Palestina sebelum dan sesudah keislaman anda?
J: Aku sekarang adalah seorang Muslimah sejak 17 tahun, sekarang aku memandang bahwa Intifadhah adalah sebuah bencana bagi ummat ini, hal ini sebagai pengingat bagi kita agar kita (segera) kembali kepada As-sunnah dan meningkatkan ibadah kita dan doa kita, aku memohon kepada Allah agar Dia memberikan kemenangan bagi kaum Muslimin.
T: bagaimana dengan dakwah di Amerika?
J: Alhamdulillah dakwah di Amerika berjalan dengan baik, Allah memuliakan kami dengan belajar kepada para syeikh dari Saudi melalui telpon, dialog dan lewat Internet. Disana juga ada beberapa Syaikh yang berkunjung ke Amerika untuk berdakwah, serta mengadakan perkumpulan-perkumpulan di sela-sela kunjungan mereka. Disana juga ada beberapa program yang diadakan setiap tahun untuk tujuan pendidikan dan penyucian jiwa.
T: Bagaiman perasaan anda sesudah dan sebelum memakai hijab (jilbab)?
J: Aku merasa Bahwa rahmat Allah senantiasa tercurah atasku dan Dia telah mengeluarkanku dari kegelapan menuju cahaya, karenanya aku benar-benar harus bersyukur kepada Allah. Dan terimakasih kepada kalian.

Diterjemahkan oleh : Andri Akmal
dari majalah Mera'at Al-jameah no.303 saturday 28-12-2002

Selasa, 19 Oktober 2010

Perlukah saya berlimu?

Musuh utama manusia adalah kebodohan, dan untuk melawan kebodohan ialah dengan menuntut ilmu, ilmu itu bermacam-macam dan bertingkat-bertingkat maksud tingkatan disini bukanlah seperti yang dipahami kebanyakan orang yaitu ilmu yang hanya diperoleh orang-orang tertentu (e.g wali atau kiayi dsb) bahkan islam tidak mengenal yang namanya ilmu khusus untuk orang tertentu akan tetapi islam adalah agama terbuka, siapa saja bisa mengambil apa yang ada dalam ajaran islam tanpa ada yang tesembunyi bahkan dalam islam menyembunyikan ilmu adalah perkara yang haram dan sangat tercela, dari sini kita dapat mengetahui betap dusta dan bohong apa yang didakwakan oleh sebagian orang bahwa dia mengetahui ilmu khusus tentang yang tidak diketahui ummat islam lainnya!? Kembali ke pembahasan, yang saya maksud ilmu itu bertingkat-tingkat ialah dalam artian ilmu itu mempunyai skala prioritas yang harus didahulukan dalam mempelajarinya dari yang paling utama kemudian yang utama dst. Ilmu yang paling utama dalam islam untuk dipelajari adalah aqidah Tauhid, yaitu ilmu yang mempelajari tentang wajibnya mengesakan Allah dalam semua bentuk ibadah seperti doa, menyembelih, nadzar dll. Serta mengetahui apa itu syirik dan bahayanya serta apa saja bentuk-bentuk kesyirikan dan pembagiannya baru kemudian kita mempelajari berbagai macam aqidah yang lainnya misalnya tentang aqidah bahwa alquran adalah kalamullah dan bukan makhluk, wajibnya beriman kepada Adzab kubur dst. Baru setelah itu mempelajari masalah-masalah fiqih, adab dll. Perlu diketahui bahwa mengetahui skala prioritas dalam ilmu dan menuntut ilmu adalah sangat penting, kenapa? Karena dengan kita mengetahuinya skala prioritas kita dapat mengambil sikap apa yang paling tepat yang akan kita lakukan baik untuk diri sendiri maupun orang lain, misalnya kita sering melihat dan mendengar di masyarakat kita akan pengingkaran mereka terhadap pencuri bahkan sebagian masyarakat tidak segan-segan memukulinya sampai babak belur bahkan tidak sedikit yang tewas seketika namun disisi yang lain mereka sangat cuek ketika melihat orang yang tidak sholat lima waktu dan menganggapnya sebagai hal yang biasa saja, padahal kalau ditinjau dari sudut pandang agama kita meninggalkan sholat jauh lebih besar dosanya daripada pencurian bahkan tidak sedikit ulama yang berpendapat kafirnya orang yang meninggalkan sholat 5 waktu hukumannya adalah dibunuh apabila mereka tidak bertaubat, contoh yang lain lagi kita dapati banyaknya orang-orang yang datang ke kuburan dengan tujuan wisata dan memohon kepada penghuni kubur dan ada pula yang melakukan tawaf disekeliling kubur tanpa ada seorangpun yang mengingkari nya padahal amalan semacam ini adalah bentuk kesyirikan yang sangat berbahaya, Fenomena semacam ini membuktikan kepada kita bahwa betapa buruknya pemahaman agama pada sebagian masyarakat kita, sangat disayangkan memang, tapi itulah yang terjadi dan itulah faktanya, maka dari itu menuntut ilmu adalah kewajiban mutlak bagi semua muslim baik laki-laki maupun perempuan,cukuplah sebagai dalil wajibnya menuntut ilmu bahwa Allah menfasilitasi otak dan fikiran kepada kita sebagai isyarat bagi kita untuk menggunakannya yaitu untuk belajar, dan Allah mengutus Rasul dan menurunkan Alquran tidak lain untuk dipelajari dan diamalkan. .
Bersambung..

Kamis, 14 Oktober 2010

Tentang Kami

Didalam blog ini kami akan mengupas berbagai sisi kehidupan yang ada di jakarta khususnya dan di indonesia umumnya, mulai dari adat, kemiskinan, kesenjangan sosial, keagamaan, politik, militer dll, tidak hanya itu, kami juga akan akan mencoba mengetengahkan solusi yang bermanfaat untuk berbagai problem yang ada. Kami berharap kiranya dengan blog ini kami dapat berpartisipasi dalam perbaikan sosial dan masyarakat Indonesia, tidak lupa kritik dan saran dari para pembaca selalu kami nantikan. Untuk pembaca yang ingin menyumbangkan tulisannya silahkan mengirimnya ke email kami el-acehy@hotmail.com